Naruto Uzumaki Shoulder Pump ~ ALL ABOUT KPOP ~: FF EXO W.I.W part 1

Sabtu, 11 Januari 2014

FF EXO W.I.W part 1

Wonders in Winter part 1


Aku terdiam, masih berkutat dengan pikiranku sendiri. “apalah ia akan marah padaku?” “apakah aku salah berkata seperti itu?” “dan apakah hubunganku dengan yeoja yang 3 tahun sudah kuciantai akan berakhir seperti ini?” 

“apa yang harus aku lakukan sekarang?” aku mengacak – acak rambutku, bingung apa yang harus aku lakukan agar hubunganku dengan yeojachinguku dapat kembali seperti dulu.

Aku membuka kotak putih dengan pita hijau diatasnya, memastikan barang – barang yang ingin aku berikan ke yeoja chinguku sudah legkap. Aku memberikannya barang – barang aksesoris, seperti kalung dengan liontin bunga dendelion yang small, gelang, dan beberapa yang lainnya. Semula aku malu saat datang ke toko besar aksesoris yeoja, tetapi saat masuk kedalam toko itu bukan hanya diriku saja yang berada didalam sana, tetapi banyak namja yang juga berada disana, heran itulah yang ada dipikiranku saat itu. Aku dibantu oleh penjaga toko tsb dalam memilih aksesoris apa saja yang pantas digunakan kapanpun dan dimanapun, jadi tidak butuh waktu lama bagiku untuk memilih – milih. Aku membelikannya hadiah sebagai ucapan karena dirinya sudah 3 setengah tahun bekerja diperusahaan besar.

To : Lee Ah Young                                                                                                                                                         kita perlu bicara, aku tidak mungkin lupa padamu, aku akan jelaskan semuanya padamu young,ayo kita bicara aku sangat merindukanmu, balas lah message ini atau kau angkat telpon dariku. Jangan terus – terusan mendiamkan aku Ah Young....
Send..........

“i hope u reply my message young.” 3 menit,5 menit,10 menit,30 menit. Tidak satupun ada sms masuk darinya, ia sungguh marah padaku. Aku melemparkan ponsel sembarang dan berlalu kedapur.

Flashback>>>>
“hyung bukankah kau ada janji dengan yeoja chingumu?” tanya chanyeol padaku dengan mulut penuh makanan. Aku yang sedang meminum jus jeruk tersendak dan memuncratkan minuman itu kekertas lirik lagu milik Lay yang tepat berada didepanku.

“mwo! Jam berapa ini?” aku melirik jam yang berada diruang tamu dorm exo. 07.15 pm.  Aku berlari kekamar untuk mengambil jaket dan kunci mobil.
“jelaskan padanya apa yang membuatmu telat seperti ini hyung.” Tutur Suho saat aku sedang buru – buru mengenakan sepatu nike berwarna merah. 

“ah ne Suho, aku jalan dulu ne.” Ku lambaikan tanganku dan berlalu menuju basement tempat mobilku diparkir. Aku terus melirik jam tangan pemberian dari Lee Ah Young – yeojachinguku.
“aku mohon kau masih berada disana young,mianhae young mianhae.” Aku terus berkata itu sambil menyetir dan sesekali melirik jam yang melingkar ditangan kiriku.  19.40 aku sampai di sebuah Cafe tempat biasa aku dan young meluangkan waktu bersama. 

“selamat malam.” Sapa lembut pelayan yeoja yang membukakan pintu untukku. Aku hanya membalasnya dengan senyuman sambil mataku melihat kearah sekeliling Cafe. Berharap young masih duduk diam disana dengan espresi wajah yang susah untuk kutebak.
“ada yang tuan cari?”  tanya pelayan yang masih memegang slot pintu cafe. “ah ne, apa tadi ada yeoja yang seperti sedang menunggu seseorang?” tanyaku langsung padanya.

“oh iya, yeoja itu menunggu sejak sore sekitar jm 5, ia baru saja pulang dan menitipkan surat untuk.....” pelayan itu sejenak melihat kearahku dan kembali melanjutkan pembicaraannya “apa kau orang yang sejak tadi ditunggunya?” “ah ne,boleh aku ambil suratnya.” Pelayan itu berjalan kearah kasir dan aku mengikutinya dari belakang, aku mengambil surat itu, dan mengucapkan terimakasih sambil tersenyum.
                                                                                                ***
“bagaimana hyung apa kau bertemu dengannya?” tanya Kai yang langsung menempatkan dirinya duduk disampingku. “aish hyung bicara lah padaku, kau bertemu dengannya atau tidak? Jangan melipat wajahmu dipagi yang sejuk ini”. Kai merentangkan kedua tangannya lebar – lebar sambil memejamkan matanya dan menghirup udara yang memang sangat segar.

“bacalah.” Aku menyodorkan kertas yang sejak tadi ku pegang. Kai hanya diam menatapku dan ia mengambil kertas itu dari tanganku.

Isi surat
Kau kemana? Apa sesibuk itu dirimu sampai kau mungkin memang lupa dengan janji yang kau buat sendiri han. Aku tau kau sibuk akhir – akhir ini dengan kegiatan promo album barumu bersama dengan member exo yang lain, tapi kau tidak pernah seperti ini han, kau benar – benar melupakan janjimu untuk bertemu denganku, kau yang bilang padaku ‘sesibuk apapun diriku aku tidak akan melupakan janjiku, pegang kata – kataku ini’ tapi apa, janjimu sudah tidak dapat aku pegang. Aku harap kau menyadari kesalahanmu ini han.

“mwo? Young benar – benar marah padamu hyung? Aish yeoja memang seperti ini, seharusnya mereka mengerti pasangannya jika kita memang sibuk, mau bagaimana lagi.” “hyung ia marah padamu, karna ia mencintaimu, ia takut kau berpaling darinya dan lupa akan dirinya.” Kai menepuk – nepuk pelan bahuku, memberikan semangat padaku dipagi yang cerah ini tapi 1800 berbeda dari perasaanku. 

“aku memang harus menemuinya, dan menjelaskan semua padanya, tidak tau apa tanggapannya terhadap omonganku, apakah ia mau mendengarkanku atau tidak, bahkan aku tidak tau apakah ia masih mau menatap namja pabo seperti aku ini?” aku menyeringai dengan tatapan kosong, benang kusut, seperti itulah otakku dipagi hari. 

“ya hyung, kau memang harus mencobanya, lebih baik kau bicara padanya walaupun itu reaksi yang akan dia berikan padamu, tunjukan rasa sayangmu padanya, aku tau bagaimana perjuanganmu untuk mendapatkan Ah Young sangatlah sulit hyung, aku memang belum pernah berada diposisi sama sepertimu, tapi.... aku tau bagaimana perasanmu sekarang,hyung.” Kai memegang lengan kiriku dan melanjutkan kembali pidato singkatnya dengan audiens hanya........aku.

“aku yakin sekarang ia sedang menunggu sms dan telpon darimu, mungkin ia ingin balas dan angkat telponmu hanya saja, inilah yeoja mereka punya rasa gengsi yang tinggi hyung.” Kai bersemangat mengatakan kata ‘gensi’, aku hanya tersenyum geli melihat tingkahnya yang terkadang ia sangatlah childish jika dibelakang layar.
“ya hyung kau mau kemana? Apa kupingmu panas mendengar omonganku?” kai membesarkan matanya sambil melihat kearahku yang beranjak dari bangku rotan – halaman belakang dorm.
“aku ingin bersih – bersih dulu dan.... aku ingin menemui Ah Young dikantornya.”
                                                                                                ***


Ku kenakan jaket tebal dengan warna grey, kaca mata dan topi, mengingat cuaca diluar sangatlah dingin apalagi ini adalah bulan december. Ku naiki mobil sport merah hasil jerih payahku dari concert – concert exo dan menuju kantor perbankan Seoul.

Office>>>>>
“ada yang perlu dibantu tuan?” tanya resepsionis yeoja dihadapanku.
“aku ingin bertemu Lee Ah Young, ia masuk kerja kan hari ini?” tanyaku penasaran.
“oh noona Young, ia sedang ada rapat hari ini tuan, tadi ia pesan jika ada yang mencarinya jangan menunggunya sampai selesai rapat, karna mungkin rapatnya akan lama.”

“mwo? Ia bilang seperti itu?” aku melepas kacamataku dan menatap seluruh lobby, ternyata Young sudah tau aku akan kesini dan ia sudah menitip pesan yang aku rasa itu hanyalah akalan ia saja agar tidak bertemu denganku. “kalau begitu,gomawo ne bilang padanya, aku Xi Luhan mencarinya, sekali lgi gomawo.” Aku tersenyum dan bejalan keluar lobby menuju tempat parkir.
                                                                                                ***
“hyung kau kenapa? Apa yang terjadi dan kenapa kau melempar jaketmu kelantai seperti ini?” aku melirik Sehun – si magnae yang sangat dekat denganku, mengambil jaket grey yang aku lempar kelantai.

“mianhae Sehun aku butuh waktu untuk sendiri.” Aku berjalan kekamarku yang letaknya tidak jauh dari ruang tamu, meninggalkan Sehun yang masih berdiri sambil memegang jaket grey ku. “apa yang harus aku lakukan sekarang?” tanyaku gusar pada diri sendiri sambil mundar – mandir tidak jelas didalam kamar.

To : Lee Ah Young                                                                                                                                                               kita butuh bicara young, jangan terus menghindar dariku seperti ini,aku akan jelaskan padamu semuanya. Please respon my message or telpon!
“AH! SHIT!!!!” aku melempar ponselku sembarang, kesal dengan diriku sendiri dan Ah Young mungkin yang tidak mau merespon apapun itu dariku.
To be continue.........

sampe sini dulu ya chingu, nanti aku post lagi ko lanjutannya, semoga seneng sama ff yang aku buat ya, thanx for read chingu ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar