Naruto Uzumaki Shoulder Pump ~ ALL ABOUT KPOP ~: 2013

Sabtu, 04 Mei 2013

Super Show 5

Annyeong chingu.....
aku mau tanya nih siapa aja yang udah dapet tiket SS5,klo ada yang udah dapet tiketnya chukkae ne,kalian beruntung deh klo bisa dapet,aku galau keabisan tiket di rajakarcis :"( semua udah sold out kecuali yang 1,6 itu masih ada tapi uangnya masih kutang klo yang itu(ini kenapa jadi curhat) mian ne,ini ada gambat standnya SS5,info pertama yang aku dapet tuh ada Stand A B C D E sama F tapi,kabar barunya gak ada Stand E sama F ini dia fotonya


ini foto waktu oppa - oppa sj di Seoul,liat kan masih ada yeppa :)


jadi gambar standnya kaya gini chingu,aku mau yang stand A :"( kalian pasti udah tau harganya kan VIP  2.200.000 ; Stand A,B,C,D 1.750.000 ; Center Gold,Right,Left 1.600.00 ; Center Silver 1.150.000 ; Bronze Right 550.000,cuma untuk sekedar ingetin kalian ko,yang nonton jangan lupa teriakin nama biasnya ya,teriakin nama Yesung sana Leeteuk juga biar oppa bisa denger disana(apa dah-_-) yang belum bisa nonton, kita tunggu Mnet aja gimana? blm fix sih,berdoa aja semoga ada dan kita semua bisa nonton aminnnn

Sabtu, 16 Februari 2013

Funfiction Eunhae part 2


Funfiction Eunhae part 2
                   Love 2 heart

·        Cast            :Lee Donghae
 Lee Hyukjae
 Lee Jiwoon
          Han Gyuri
·        Main cast    :Lee Sungmin
·        Genre          :semi romance and wahat ever

Aku sudah berada didepan ruang VIP, secara perlahan aku membuka pintu itu, tapi entah kenapa dengan hatiku ini, tiba2 semakin pintu itu ingin terbuka hatiku semakin berdegup kencang dan keringat keluar secara tiba2. Akhirnya aku memberanikan diriku untuk segera membuka pintu itu, setelah pintu itu terbuka....          aku melihat teman2 semasaku SMP, ya mungkin Eunhyuk mengundang teman2 SMP di acara yang ia buat. Sepertinya mereka mengetahiu bahwa aku sudah ada disekitar ruangan itu, beberapa dari teman2ku memanggilku dan menghampiriku.
“omo.... kau sudah berubah sekarang ne? Kau neomu neomu yeppo Jiwoon-ah.” Puji salah satu teman yeojaku, ia teman Eunhyuk juga.
“ah anio, kau terlalu memuji, kau juga terlihat lebih yeppo dariku.” Pujiku kembali padanya.
“apa acaranya sudah mulai?” tanyaku seraya menoleh kekanan dan kiri untuk mencari Eunhyuk.
“ne, sayang sekali kau telat Jiwoon-ah.” Jawabnya seraya menghela nafas.
“mwo? Maksudmu?”
“tadi Eunhyuk-shi sangat sangat sangat romantis.” Jawabnya sambil menggenggam kedua tanganku.
“m...mwo? romantis? Aku tidak mengerti maksudmu, kau dapat menjelaskannya padaku?”
“Eunhyuk, menyatakan cintanya kepada teman kita semasa SMP dulu kau ingat? Ia pernah mengejar2 yeoja itu sewaktu kelas 8, ah... yeoja itu memang yeppo seperti model pantas saja Eunhyuk-shi menyukainya....”
Temanku menceritakan semuanya panjang lebar, saat mendengar penjelasan dari temanku itu, kakiku terasa lemas tak kuat untuk berdiri, hatiku terasa sakit, ya sakit yang amat sangat perih kurasakan dihatiku ini, sakit yang tidak dapat kujangkau ataupun terobati dari luar, tidak terasa satu persatu airmataku membasahi kedua pipiku ini, hangat.... ya air mataku yang jatuh secara tiba2 terasa hangat kurasakan. (sambil dengerin lagunya onew – in your eyes, hanya saran J )
“Jiwoon-ah, gwaenchanayo?” temanku mengusap air mataku dengan  ibujarinya.
Aku tidak dapat menjawab pertanyaan temanku, pandangan mataku kosong, aku sadar ditempat seperti ini aku tidak boleh menangis, jika Eunhyuk melihatku menangis bagaimana? Tidak kau tidak boleh menangis Jiwoon-ah....
“Jiwoon-ah? Jawab aku?” temanku memegang kedua bahuku seraya menggoyang2kan pelan badanku.
“oh ne, gwaenchanayo.” Jawabku dengan memaksakan senyum dibalik  kesedihanku dengan airmata yang masih membasahi kedua pipiku.
“kalau begitu kenapa kau menangis?” ia melepaskan kedua tangannya dari bahuku.
“nan haengbokhe.” Jawabku singkat.
“kajja!!” ia berusaha menarik tanganku,tapi aku sama sekali tidak bergerak dari posisiku, aku menahan tubuhku agar ia tidak dapat menarikku.
“waeyo Jiwoon-ah? Kau ingin menemui Eunhyuk kan? Ayo kita kesana, disana ada Eunhyuk dan juga yeojachingunya.” Menunjuk salah satu sudut ruangan.
“mian.” Kataku sedikit lemas.
“mwo? Maksudmu?”
“aku lupa hari ini aku sudah ada janji dengan seseorang, jadi aku tidak dapat berlama2 di Cafee ini, kau dapat katakan pada Eunhyuk, chukkae sudah mendapatkan yeoja yang ia cintai.” Aku berbohong padanya agar dapat keluar dari ruangan itu.
“ta...tapi.....”
Aku langsung melangkahkan kakiku keluar ruangan VIP itu, tanpa menghiraukan teman2ku, aku merasa tidak tahan untuk berada didalam ruangan itu.

skipà
          aku sudah berada didalam bus menuju apartemenku, lagi2 air mataku jatuh tanpa ku perintahkan, aku sangat tidak tahan dengan perasaanku ini, hatiku sangat sakit mendengar Eunhyuk memiliki yeojachingu. Ini semua bukan salah Eunhyuk, melainkan salahku sendiri,secara tidak sadar selama ini aku” menyukai” sahabatku itu, aku terlalu menganggap lebih perlakuan Eunhyuk kepadaku, kalung.... kalung silver itu, kalung yang ia kenakan padaku saat mencoba untuk membelinya, ya... aku memang berharap kalung itu untukku, tapi ternyata....  tidak untukku,
Aku memang “menyukaimu” Eunhyuk, tapi sayang “nan sarangeun hangsang aleumdabji anhi kata2 itu yang saat ini berada didalam otakku.
            Sesampainya di lobby apartemenku, aku menaiki liff menuju lantai 2 kamar apartemenku, ku tekan password pintu apartemenku dan pintuku terbuka, aku melihat 1 pasang sepatu namja yang berada di rak sandal dekat pintu.
“sepatu siapa ini? Apa ada seseorang yang masuk apartemenku? Tapi siapa?” ku langkahkan kakiku pelan menuju ruang tamu dan kuraih stick golf yang berada di dekat rak sandal.
“mwo? Kenapa malah aroma masakan yang tercium?” aku melangkahkan kakiku kini ke arah dapur, stick golf yang kupegang sudah siap untuk memukul siapa orang yang sudah berani masuk kedalam apartemenku.
Aku melihat sesosok namja bertubuh tinggi, ia masih mengenakan kemeja dengan garis coklat, tapi kenapa dari belakang ia seperti.....
“chagi kau sudah pulang? Kau kemana saja?” namja itu membalikkan badannya+celemek masak berwarna pink yang kukenakan untuk memasak.
“ya!!! Oppa?!” huh syukurlah ternyata namja itu adalah oppaku, Lee Sungmin, dari dulu ia memang memanggilku dengan ‘chagi’ itu sungguh membuatku risih.
“apa yang sedang kau pegang itu?” menunjuk stick golf yang ku pegang ditangan kananku.
“oh ini stick golf, tadinya jika ada seseorang yang tidak kukenal aku ingin memukulnya dengan ini.” Seraya mengangkat stick golf.
“mwo? Jadi, kau ingin memukul oppamu ini dengan benda itu?”
Aku menganggut pelan dan tersenyum kepada oppaku.
“gidariseyo ne oppa.” Aku berlari menuju pintu utama apartemenku.
“kau mau kemana lagi chagi?”
“menaru stick ini hehe.” Teriakku.
“oh baiklah.”
Setelah kuletakkan stick golf itu ditempatnya, aku kembali menuju dapur. Ku lihat oppaku sedang asik memasak, padahal dulu ia tidak pernah mau ke dapur tapi sekarang oppa sudah tidak seperti itu lagi^^ aku memandang oppaku dari meja makan yang letaknya tidak begitu jauh dari dapur.
“tada.... bagaimana? Bukankah baunya enak?” seraya meletakkan beberapa makanan yang telah dibawanya.
“hmmm *mendekatkan hidungku ke salah satu piring* “baunya memang enak, gundae... apakah rasanya juga sama seperti baunya?” ledekku.
“ya! kau ini.” Oppaku menjitak kepalaku, jitakan yang cukup sakit.
“aih.. bisakah oppa tidak terus menjitak kepalaku?” seraya mengelus2 kepalaku.
“mian, apa jitakan oppa begitu sakit?” tanyanya sambil mengelus kepalaku lembut.
“sudahlah, kajja kita makan.” Ajakku kepada oppa.
            Aku dan oppaku memakan beberapa makanan yang sudah dimasak sendiri oleh oppaku, hatiku sedikit terobati dengan adanya Sungmin oppa di apartemenku, sedikit demi sedikit suasana hatiku menjadi terang tidak mendung seperti tadi saat aku di Cafee. Selesai makan dan mencuci piring2 kotor, aku dan juga oppa duduk disofa ruang tamu dan menyalakan tv LCD walaupun tvnya tidak ditonton.
“chagi...”
“em, waeyo oppa?”
“jika kau sedang ada masalah ceritakanlah pada oppa.”
Ehem....hemmm
Aku yang sedang meneguk segelas air, keselek (?) karena perkataan oppaku itu.
“apa mungkin oppa tau jika aku sadang ada masalah? Tapi aku kan tidak pernah mencerikatan apa2, kenapa oppa bisa berpikir seperti itu?” gumamku.
“ya... chagiya? Tuh kan kau bengong, pasti sedang memikirkan sesuatu.” Ledeknya.
“aih oppa ini, aku bengong karena memikirkan oppa?” jawabku seraya mengambil cemilan di atas meja depan sofa.
“mwo? Memikirkan oppa? Kenapa kau memikirkan oppa?” jawabnya sambil mengerutkan keningnya.
“aku memikirkan oppa, karena aegyo oppa tidak sembuh2, aku sudah mencoba untuk menyembuhkan aegyo oppa, tapi hasilnya.... NIHIL...”
“ya!? kau ini!?” oppa mengambil bantal sofa berukuran kecil yang berada dibelakang badannya lalu melemparkan bantal itu ke wajahku.
Bruk....... toples bening berisi cemilan yang sedang kupegang terjatuh karena terkena lemparan bantal.
“oppa... gara2 oppa semua makanannya jadi jatuh kan?” aku memungut makanan yang berserakan di karpet ruang tamuku.
“itu urusanmu, bukan urusan oppa.”
“oppaaa aku sedang tidak ingin bercanda.” Espresi wajahku berusah menjadi sedikit kesal padahal ini juga karena ulahku, dan oppa juga hanya bercanda bersikap seperti ini, ini karena suasana hatiku yang sedang berubah2.
“sudahlah chagi, kau jangan berbohong lagi, oppa tau kau sedang memikirkan hal lain, jadi ceritakanlah pada oppa, oppa tidak mau kau marah pada oppamu ini karena hal lain yang oppa tidak ketahui masalahnya.”
“aku memang tidak pandai berbohong padamu oppa, sepintar2nya aku menyembunyikan perasaanku ini, oppa masih saja bisa menebaknya.” Jawabku masih tetap memungut beberapa makanan yang masih tertinggal dikarpet.
            Akhirnya aku menceritakan semuanya kepada oppaku, mulai dari ajakan Eunhyuk ke toko pernah pernik yeoja, caperback yang ia titipkan kepada satpam, dan semua perasaanku kepada Eunhyuk, semua lengkap kuceritakan kepada oppaku, tidak terasa saat aku bercerita air mata ini tak dapat kubendung lagi, tapi aku menahannya, aku tidak mau oppaku melihat jika aku menangis karena Eunhyuk, ku lihat Sungmin oppa sangat serius mendengar ceritaku, setelah kuceritakan semuanya oppa tersenyum manis padaku dan mengelus rambutku lembut.
“oppa mengerti bagaimana perasaanmu sekarang chagi, tapi kau ingat hati *menunjuk hatinya* memang susah untuk kita bohongi, saat kita tau orang yang kita sukai ternyata menyukai orang lain, itu akan terasa sakit..” belum selesai oppaku berbicara aku memotong pembicaraannya.
“apa oppa pernah merasakannya? Ini pertaman kalinya aku menyukai namja sampai membuatku seperti ini oppa.”
“mana mungkin oppa pernah merasakannya, cinta oppa tidak pernah bertepuk sebelah tangan kau tau?” lagi2 oppa menjitak kepalaku, tapi jitakan lembut ynag mendarat dikeningku.
“ish... oppa ini, karena mempunyai wajah yang kyeopta oppa jadi sombong seperti ini, oppa menyebalkan.” Aku mengembungkan pipiku lalu mengalihkan pandanganku dari mata minppa.
“haha kau ini, ayo sekarang kita main, kau masih ingat permainan masa kecil chagi?”
“em.... ahh tidak mau, dipermainan itu aku selalu kalah dengan oppa, hal hasil oppa akan menyuruhku untuk ini untuk itu, aku tidak mau, aku bukan anak kecil lagi yang bisa kau tipu oppa....”
            Sungmin oppa memang seorang oppa yang begitu mengerti perasaan dongsaengnya, saat hatiku sedih ia bisa membuatku kembali tersenyum, aku dan oppa larut dalam permainan masa kecil kami, aku tau ini salah satu cara oppa untuk mengalihkan pikiranku dari Eunhyuk.

Next morningà
“kau sudah selesai sarapan chagi? Kajja oppa akan mengantarmu ke univ. Pai Chai, sudah lama oppa tidak ke kampus itu.” Mengambil kunci mobil yang berada di dekat TV.
Author pov
Sungmin adalah salah satu mahasiswa lulusan dari univ. Pai Chai, untuk beberapa hari ini, ia akan tinggal di apartemen Jiwoon, adiknya untuk menyelesaikan pekerjaannya, sekaligus memantau cabang perusahaan milik keluarganya yang letaknya tidak begitu jauh dari apartemen Jiwoon.
Author end pov
“kajja oppa....”
10 menit kemudian aku sampai di kampusku.
“chagi, fokus dengan mata kuliahmu ne....” memberikan semangat kepadaku.
“ne oppa.” Aku tersenyum manis pada oppaku, dan membuka pintu mobil.
            Aku sedikit melupakan hal itu, aku sudah bisa tersenyum kembali tanpa harus memikirkan hal itu, aku melewati lorong2 kampusku untuk menuju loker para mahasiswa/siswi yang berada didekat ruang perpus di lantai bawah. Tapi ada apa dengan teman2ku, tatapan mata mereka berbeda kepadaku, ya lebih tepatnya seperti tatapan mata kebencian, ada apa dengan mereka semua. Selesai mengambil beberapa buku dilokerku, aku bergegas untuk menuju ruang kelas MIPA. Sama seperti teman2ku tadi, dikelaspun semua teman2ku bersikap sama, tak ada sapaan ‘good morning’ yang sering di ucapkan, bahkan namja menyebalkan itu juga sama, ia tetap asik denga buku komic yang sedang dipegangnya.
“omo, kenapa mereka seperti itu padaku, apa mereka kesal kerena aku yang mendapatkan tropi itu, mereka juga tidak mengucapkan chukhae atas tropi yang kudapat.” Gumamku, aku menempatkan diriku dibangku dan membuka buku yang tadi ku ambil dilokerku.
Selesai jam kuliah pertama, aku berusaha untuk mengajak Gyuri mengobrol dan menanyakan sikap teman2ku, tapi Gyuri seakan2 malah menghindar dariku, omo..... ini semua membuatku menjadi tambah sedih.
Saat Gyuri beranjak dari kursinya, aku melihat sepucuk surat yang jatuh saat ia berdiri, aku mencoba untuk memanggilnya mengenai surat itu, tapi Gyuri sama sekali tidak merespon panggilanku.
“surat apa ini? Mwo! Waeyo?” aku melihat namaku tertulis dipojok kanan atas surat itu, apa benar surat ini untukku, aku duduk dikursi Gyuri seraya membuka surat itu.
Isi surat
“aku yakin sekarang kau sedang bertanya2 sendiri didalam hatimu, jika kau ingin tau jawabannya, datang ke aula basket setelah kau membaca surat ini.”
“apa2an ini? Apa Gyuri merencanakan sesutu, aih!! Aku harus ke aula sekarang.” Aku berlari menuju aula basket, aku sudah berada didepan aula itu, pintunya tertutup sepertinya tidak ada orang didalam ruangan itu, tapi tunggu dulu, aku mendengar beberapa suara dari dalam ruangan itu, karena penasaran aku membuka pintu itu dengan cepat dan..........
Pet......pet.....pet......
“chukhae Lee Jiwoon.........” suara terompet dan kertas warna-warni berjatuhan dari atas memenuhi kepalaku, benar dugaanku, meraka membuat kejutan ini untukku, melihat ini semua airmataku lagi2 jatuh.
“omo... aku sudah sedih karena sikap kalian yang tiba2 menatapku seperti tidak suka, jadi apa itu semua termasuk dalam rencana ini?” tanyaku kepada Gyuri yang saat itu sedang kupeluk.
“omo Jiwoon-ah mianhae... apa ini sampai membuatmu seperti itu?” Gyuri menempatkah tangannya di pipiku untuk mengusap airmataku.
“kami membuat ini untukmu Jiwoon-ah apa kau suka?” tanya salah satu teman namjaku, ia satu ruangan denganku.
“ne, tapi siapa otak besar yang merencanakan ini semua?” tanyaku kepada teman2ku yang berada diaula. Semuanya diam tak ada satu jawaban yang dilontarkan kepadaku, tiba2 saja muncul sesosok namja dari belakang badanku.
“ini semua ulahku” mendengar perkataannya aku menoleh kebelakang dan namja itu, adalah... Lee Donghae.
“mwo? Kau Lee Donghae? Benarkah ini rencanamu?” aku mengerutkan keningku, karena yang aku tau ia bukan tipe orang yang suka membuat rencana.
“kau bisa tanya pada teman2mu, dan kau bisa tanya kepada orang yang kau temui dilorong2 itu, kau tidak tau betapa capeknya aku, saat aku harus mengetik sms untuk semua mahasiswa/siswi MIPA, untuk merencanakan ini semua hah? Untung saja kelas MIPA di univ ini hanya 2, jika ada lebih jari2ku akan keriting dan bukan hanya itu pulsaku juga akan habis, memangnya kau mau mengganti pulsaku.” Jelasnya tanpa mau memandang wajahku.
Walaupun perkataannya itu terdengar kasar, entah kenapa itu malah terdengar lembut ditelingaku, secara reflek aku berlari kearahnya dan memeluknya dihadapan teman2ku.
“gomawo Donghae-ah, aku tidak menyangka kau dapat membuat kejutan seperti ini.” Aku masih memeluknya.
“ya!? kau ini lepaskan aku, aku tidak mau dipeluk dengan wanita ‘kutu buku’ sepertimu.” Ia memegang kedua bahuku sambil memundurkan langkah kakinya.
“ah, mian... tadi itu gerakan reflek jadi jangan dianggap serius ne..” aku tersenyum padanya dan kembali mendekati teman2ku.

Donghae pov à
            Aku melihatnya berlari menuju teman2nya, senyuman manis terpacar diwajahnya, omo.... apa benar ia mempunyai senyum semanis itu, aih!! Lee Donghae! Apa yang sedang kau pikirkan, anio anio aku tidak boleh memikirkan yeoja ‘kutu buku’ itu. Tapi kenapa? Kenapa saat ia memelukku, hati ini jadi...... ah!? Ah.... itu tidak penting.
Aku berjalan menghampiri teman2ku, untuk ikut membaur bersama mereka.
“Donghae-ah? Mana makanannya? Apa kau lupa memesannya?” tanya salah satu teman namjaku.
“oh ne, mian.” Aku menepuk kedua tanganku sebagai tanda aba2.
Beberapa pelayan yang sudah ku perintahkan membawa beberapa hidangan yang bercita rasa tinggi memasuki aula, aku melihat ke arah teman2ku, ne mereka semua tercengang dengan apa yang sudah kulakukan, termasuk yeoja bernama Jiwoon itu, tak henti2nya ia memandang semua pelayan yang sedang membawa makanan enak.
“kau melakukan ini semua untukku Donghae-ah?” Jiwoon menghampiriku dan melontarkan pertanyaan pabbo seperti itu.
“mwo? Untukmu? Ya... kau ini terlalu geer ne, anggap saja ini sebagai salam perkenalanku kepadamu, you know?” aku berjalan menjauhinya, ia memang benar ini semua memang untuknya, aku tidak tau kenapa aku malah membuat kejutan yang terbilang mewah untuknya, aih sekarang aku malah dibuat bingung oleh perasaanku ini.
End pov
            Aku dan juga mahasiswi/siswa MIPA, menikmati hidangan yang telah Donghae persiapkan untuk kami, aku benar2 lupa tentang Eunhyuk, ini karena mereka^^...

skipà
            Setelah selesai dengan kejutan yang di buat oleh namja menyebalkan Lee Donghae, kami kembali kedalam ruang kelas MIPA, karena kami masih ada 1 jam pelajaran lagi. Hari ini hatiku menjadi cerah, tidak semendung kemarin. Tidak terasa 2 jam pelajaran usai, sebelum Donghae keluar ruangan aku berniat untuk berbicara padanya.
“donghae-ah?” aku menghampirinya yang masih duduk di kursinya.
“em.. waeyo?” jawabnya singkat tanpa mau memandangku.
“gomawo.....”
Ia langsung mengangkat wajahnya dan kini menatapku dengan evil.
“what? Gomawo, ah... ne cheonma.”
“baiklah, kalau gitu aku keluar ruangan ne.” Aku tersenyum padanya lalu keluar dari kelasku.

Donghae pov à
            Aku masih menatapnya keluar kelas, entah kenapa mataku tidak dapat berpaling darinya, aku tau ini semua berlebihan, tapi aku juga tidak tau kenapa aku jadi seperti ini. Aku berjalan keluar ruangan, dari kejauhan aku melihat sesosok yeoja ne ia Jiwoon. Di sebrang sana tepatya di depan pintu gerbang kampus aku melihatnya bersama seorang namja bertubuh tinggi mengenakan jaket berwarna cokelat yang tidak kukenal siapa namja itu. Tanpa disengaja aku melangkahkan kakiku ini ke pintu gerbang itu.
“nuguya namja itu?” aku bersembunyi dibalik semak2 dekat pintu gerbang kampusku, ne jika ada orang yang melihatku bersembunyi dibalik semak2 seperti ini aku akan dibilang orang pabbo.
Aku melihat espresi wajah bohong yang ada di wajah Jiwoon, ia tersenyum kepada namja itu, tapi aku melihatnya bahwa ia menyimpan kesedihan didalam hatinya.
“eh bergumam apa aku, kenapa aku jadi sok tau seperti ini ne?”
Sepertinya ia sudah selesai berbicara dengan namja itu, namja itu langsung membuka pintu mobilnya dan tak lupa menebarkan senyum kepada Jiwoon.
End pov
            Sakit... hatiku benar2 sakit saat ia, Eunhyuk menceritakan kembali saat di Cafee, aku tersenyum dihadapannya saat ia menceritakannya secara singkat, tapi dibalik senyumku ini, aku begitu sedih mendengar semua perkataannya.
“anio Jiwoon-ah, kau tidak boleh menangis, ne...” aku berusaha menyemangati diriku sendiri seraya berjalan menuju lokerku untuk menaruh beberapa buku tebal, tapi apa itu.... siapa orang dibalik semak2 itu.
Aku melihat seorang namja sedang berjongkok dibalik semak2, karena penasaran aku mencoba untuk semakin dekat dengan orang itu, omo jinjjayo? Ia Donghae.
“ya! apa yang kau lakukan disini?” aku menepuk keras bahu badannya, ia terlihat kaget saat tau aku orang yang menepuk bahunya, seharusnya ia tau bahwa itu aku, apa ia tidak melihatku saat aku berjalan ke arahnya.
“omo!! Ish! Apa yang kau lakukan disini hah?” ia berdiri dan kini menatapku lekat.
“mwo? Aku yang bertanya padamu, kenapa kau malah menanyakan balik pertanyaanku?”
“m....mwo..” ia sedikit gemetar saat bicara denganku.
“apa kau melihatku dengan namja tadi hae?” tanyaku yang spontan membuat donghae terkejut.
“melihatmu? Siapa yang melihatmu,aku sedang mencari sesuatu disemak2 ini.” Jawabnya yang tiba2 sibuk mengacak2 semak2.
“apa yang kau cari? Apa kau melempar suatu barang kedalam semak2 ini?” tanyaku dengan wajah polos.
“ya!!! kenapa kau selalu ingin tau urusan orang eoh!! Sudah sana pergi jangan menggangguku.” Jawabnya dengan nada sedikit kesal.
Mendengar perkataanya aku memilih untuk menjauh darinya,ku lihat ia memang tidak senang dengan kahadiranku yang di anggapnya menggangku.
“oh ne,selamat mencari barangmu.” Kataku sambil tersenyum pada donghae.

skipà
donghae pov
sekitar 7 menit aku berdiri mematung didekat semak2 yang sudah membuat sedikit kulitku  gatal2 hanya untuk menunggu Jiwoon menghilang dari pandanganku.
“alasan bodoh apa yang sudah ku berikan padanya tadi,ku lihat ia percaya dengan alasan pabbo yang ku buat,yeoja macam apa dia segampang itu ia dapat mempercayai omonganku.” Aku tersenyum saat mengingat espresi wajah polosnya tadi.
“tapi.... siapa namja yang ia temui tadi? Aku yakin namja itu akan menemui Jiwoon kembali.”
Puas bergumam sendiri,aku kembali kedalam kelas untuk mengikuti jam pelajaran selanjutnya.

                                                                        ****
mian ne klo akhir ffnya agak menggantung :( mianhae *bungkuk 90 derajat* aku lanjut di part 3,part 3nya lgi dalam proses,moga-moga chingu suka sama bikinan aku,mian klo ada typonya,harap maklum ya chingu,gomawo buat yang udah baca :))

Kamis, 07 Februari 2013

Comeback....

annyeong.....
aku baru balik lagi chingu,mian banget udah lama aku gak buka blog ini, soalnya tugasku lagi numpuk banget jadi susah buat buka blog, baru sekarang aku bisa buka blog, aku mau bilang ff Eunhae part 2 udh kelar tapi belom aku posting, gak lama bakal aku posting kok^^
mohon dimaklum ya chingu :) sebagai ganti untuk sementara(?) aku kasih beberapa pict aja ne....


 Haeppa meluknya erat banget hahahahaha :D



Kris oppa sama boneka alpaca, bonekanya lucu :D



kangen liat Teukppa ketawa kaya gini :") ini foto lama tapi aku suka liatnya, gak tau klo chingu suka juga apa gak._.7







pasti kalian tau ini foto siapa hehehehe

oke deh segitu dulu pict yang aku kasih ke kalian chingu :) nanti aku share lagi pict-pict yang lain ya...